Alle Vorgänge in der modernen Welt,

Alle Vorgänge in der modernen Welt, die Hitler beunruhigten, wurden auf die Juden zurückgeführt. ,,Nichts ist mehr verankert, nichts mehr wurzelt in unserem Innern. Alles ist äußerlich, flieht an uns vorbei. Unruhig und hastig wird das Denken unseres Volkes. Das ganze Leben wird vollständig zerrissen." Das waren Ängste vor der Moderne, die auf einen,,Schuldigen" zurückgeführt wurden; das war eine ideologische Kampfansage an den gesamten emanzipatorischen Prozeß der Neuzeit. Die Juden wurden für den historischen Wandel verantwortlich gemacht und ebenso universal verstand Hitler seine historische Mission. Mit dem deutschen und dem jüdischen Volk standen sich im Urteil des Rassen ideologen zwei Grundprinzipien der Geschichte gegenüber: Das deutsche Volk sei das typische,,Raumvolk", das jüdische

Volk sei immer ein raum loses Volk ein Volk ohne Staat festen Grenzen, Unfähig zur festen Staatsbildung.

Die Juden waren für Hitler auch Urheber und Träger der politischen Prinzipien der Gegenwart, durch die er die natürlichen Lebensformen der,,Rassen" bedroht sah. Sein Haß galt darum vor allem dem Internationalismus, dem Pazifismus und der Demokratie. Sie stünden im Gegensatz zu den von ihm für positiv gehaltenen Werten des Nationalismus, des Heroismus und des Führerprinzips.

Sein Haß gegen Internationalismus, Pazifismus und die Gleichheit der Menschen und Volker mündete in die Kampfansage an Marxismus und Kommunismus, die seit der Revolution von 1917/18 in Rußland nicht nur für Hitler einen festen Bestandteil des eigenen ideologischen Bedrohungs- und Abwehrszenarios ausmachten. Im Kommunismus sah Hitler die radikalste und letzte Angriffswaffe des Judentums im Kampf um die Herrschaft über die ganze Welt. Wenn der Kommunismus nach Meinung Hitlers nichts anderes war als der erneute Versuch der Juden, ,,ihre alten Träume der Weltherrschaft zu verwirklichen" dann war nicht nur das Ziel des nationalsozialistischen Angriffs erkennbar, sondern auch die daraus abgeleitete Verpflichtung der Nation zum,,Selbsterhaltungskampf". Es charakterisiert den Ideologen und Propagandisten, daß er seine eigenen verborgenen Ziele dem Gegner unterstellte und seine Eroberungspläne darum als Verteidigungsmaßnahme zu rechtfertigen versuchte.

Die,,Rassenpolitik" war schließlich auch letzte Begründung des außenpolitischen Programmes. Wie aus dem konventionellen Antisemiten ein radikaler Rassenideologe mit einem universellen,,Heilungs"- und Vernichtungsanspruch geworden war, so hatte sich in wenigen Jahren der konventionelle außenpolitische Revisionist zum Ideologen der Lebensraumeoberung gewandelt, der nicht mehr nur eine Aufhebung des Versailler Vertragssystems anstrebte, sondern ganz im Sinne imperialistischen Denkens Raum für ein deutsches,,Herren rassen-Imperium" gewinnen wollte. Das freilich sollte nicht mehr in Ubersee, sondern im europäischen Osten liegen.

Auch diese imperialistischen Elemente von Hitlers Weltanschauung waren im ideologisch-propagandistischen Weltbild der Deutschen nicht unbekannt. Die Forderung nach einer,,Revision" des Vertrages von Versailles war in fast jeder bürgerlichen Parteiversammlung zu hören. Sie besaß eine große politische Integrationskraft, die sich gegen die Republik richten ließ. Wer sich ihr in propagandistisch erfolgreicher Weise bemächtigte, der konnte mit breiter Zustimmung rechnen. Dasselbe galt für altbekannte imperialistische Forderungen vom Kolonialgedanken über das Mitteleuropakonzept bis hin zu Annexionsforderungen nach Osten

Results (Indonesian) 1:

Semua operasi di dunia modern, yang terganggu Hitler, diberikan kepada orang Yahudi. , Tidak ada lebih berakar, tidak ada yang lebih berakar di pedalaman. Segala sesuatu yang secara lahiriah, melarikan diri melewati kami. Pemikiran dari orang-orang kami gelisah dan tergesa-gesa. Seumur hidup Anda adalah benar-benar terkoyak. " Ketakutan modernitas itu pada pelakunya, "ditelusuri kembali; Itu adalah tantangan ideologi untuk proses emansipatoris zaman modern. Orang Yahudi diadakan bertanggung jawab untuk perubahan bersejarah dan universal, Hitler memahami misi sejarah. "Dengan orang-orang Jerman dan Yahudi ras yang dihadapi dalam penghakiman ideolog dua prinsip dasar sejarah: orang-orang Jerman adalah orang-orang ruang yang khas,", YahudiOrang-orang selalu orang longgar ruang bangsa tanpa batas negara tetap mampu pendidikan keadaan padat. "Untuk Hitler, orang Yahudi itu juga hak cipta dan mendukung prinsip politik masa kini, yang ia bentuk-bentuk kehidupan alam yang melahirkan" tampak terancam. Kebenciannya karena itu terutama internasionalisme, pasifisme dan demokrasi. Anda akan bertentangan dengan nilai-nilai nasionalisme, kepahlawanan dan prinsip pemimpin yang diselenggarakan olehnya positif.Kebenciannya terhadap internasionalisme, pasifisme, dan kesetaraan derajat orang dan inteligent menyebabkan deklarasi perang melawan Marxisme dan komunisme, yang merupakan bagian integral dari pertahanan skenario dan ancaman ideologis sendiri sejak revolusi 1917/18 di Rusia tidak hanya untuk Hitler. Selama era komunis, Hitler melihat paling radikal dan akhir ofensif senjata Jewry dalam perjuangan untuk supremasi atas seluruh dunia. "" Jika komunisme tidak lebih dari usaha baru Yahudi, menurut impian mereka lama penguasaan dunia Hitler, "maka tidak hanya menjadi sasaran serangan Nazi adalah jelas, tetapi juga kewajiban yang berasal dari bangsa untuk berperang, pelestarian diri". Hotel mencirikan ideologi dan propaganda, bahwa ia diletakkan di bawah target sendiri tersembunyi musuh dan mencoba untuk membenarkan rencananya penaklukan sebagai ukuran pertahanan.Dia, politik rasial "adalah akhirnya terakhir Rasionale program kebijakan luar negeri. Dari konvensional anti-Semit ideolog radikal berkembang biak dengan penyembuhan universal "- dan klaim kerusakan telah tumbuh, sehingga memiliki ke beberapa tahun konvensional revisionis asing untuk ideolog Lebensraumeoberung, yang tidak hanya mengangkat sistem Perjanjian Versailles, tetapi dalam Roh imperialis berpikir ruang bagi laki-laki Jerman ras Empire" ingin menang. Kursus ini harus tidak lagi di Ubersee, tetapi di Eropa Timur.Juga elemen-elemen ini imperialis Hitler ideologi yang tidak diketahui dalam pandangan dunia propaganda ideologi dari Jerman. Permintaan untuk revisi "Perjanjian Versailles terdengar di hampir semua partai sipil pertemuan. Ia memiliki kekuatan besar integrasi politik yang disutradarai melawan Republik. Siapa yang kau propaganda sukses cara disita, yang bisa mengandalkan konsensus luas. Sama ini berlaku untuk klaim imperialis tua kolonial berpikir tentang konsep Eropa Tengah klaim untuk aneksasi Timur

Results (Indonesian) 2:

Semua operasi di dunia modern, yang tertekan Hitler, yang dikaitkan dengan orang-orang Yahudi. ,, Tidak ada yang berlabuh, tidak lebih berakar di dalam diri kita. Semuanya luar, melarikan diri melewati kami. Gelisah dan buru-buru adalah pemikiran dari orang-orang kami. Seluruh kehidupan benar-benar robek "Mereka kekhawatiran modernitas bahwa ,, bersalah" dikembalikan. yang merupakan tantangan ideologis untuk proses emansipatoris seluruh era modern. Orang-orang Yahudi dipersalahkan karena perubahan sejarah dan sebagai pikiran yang universal Hitler misi bersejarah. Dengan Jerman dan orang-orang Yahudi di pengadilan ideolog keturunan dua prinsip dasar sejarah terhadap: Orang-orang Jerman memiliki khas ,, ruang orang ", Yahudi

orang selalu ruang orang tanpa bangsa tanpa batas negara tetap, Tidak mampu tetap negara pendidikan.

orang-orang Yahudi untuk Hitler Penulis dan mendukung prinsip-prinsip politik ini, di mana ia "melihat mengancam kehidupan alami dari ,, keturunan. kebenciannya karena itu terutama untuk internasionalisme, pasifisme dan demokrasi. Mereka berdiri di kontras dengan nilai-nilai yang dipegang oleh dia untuk nasionalisme yang positif, kepahlawanan dan prinsip pemimpin.

Kebenciannya internasionalisme, pasifisme, dan kesetaraan laki-laki dan Volker menyebabkan deklarasi perang terhadap Marxisme dan Komunisme, yang sejak revolusi 1917 / 18 di Rusia tidak hanya untuk Hitler merupakan bagian integral dari seseorang ideologis ancaman dan pertahanan skenario. Di bawah komunisme, Hitler melihat senjata serbu yang paling radikal dan akhir dari Yudaisme dalam perjuangan untuk dominasi atas dunia. Jika komunisme percaya Hitler adalah tidak lebih dari coba lagi orang-orang Yahudi, ,, untuk mewujudkan impian lama mereka dominasi dunia "maka tidak hanya menjadi sasaran serangan Nazi dikenali, tetapi juga kewajiban yang berasal dari bangsa ,, pemeliharaan diri pertempuran" . Ini mencirikan ideologi dan propaganda bahwa ia diperhitungkan musuh tujuan tersembunyi sendiri dan mencoba untuk membenarkan rencana penaklukan-anaknya karena sebagai langkah pertahanan.

Para ,, kebijakan rasial "adalah landasan akhirnya utama program kebijakan luar negeri. Seperti dari konvensional anti-Semit yang Rassenideologe radikal dengan yang universal ,, Cure "- telah menjadi dan pemusnahan klaim, sehingga revisionis kebijakan luar negeri konvensional memiliki dalam beberapa tahun berubah menjadi ideolog dari Lebensraumeoberung yang tidak lagi ditujukan hanya pencabutan sistem Versailles Treaty, namun dalam semangat ruang pemikiran imperialis untuk ,, Jerman "ingin menang. Itu tentu tidak harus di luar negeri, tetapi di Eropa Timur. Pria keturunan kerajaan

unsur-unsur imperialis ideologi Hitler tidak diketahui di ideologi dan propaganda pandangan dunia dari Jerman. permintaan revisi ,," Perjanjian tersebut Versailles terdengar di hampir setiap pertemuan partai borjuis. Dia memiliki kekuatan politik yang besar dari integrasi, yang bisa diarahkan terhadap Republik. Yang disita dalam propaganda cara sukses yang bisa diharapkan oleh mayoritas luas. Hal yang sama juga berlaku untuk tuntutan imperialis terkenal pemikiran kolonial tentang konsep Eropa Tengah tuntutan untuk aneksasi timur