Die erste Grüne Woche (damals noch

Die erste Grüne Woche (damals noch nicht „international“) fand vom 20. bis zum 28. Februar 1926 statt, als ein Mitarbeiter im Berliner Fremdenverkehrsamt die Idee hatte, die traditionelle Wintertagung der Deutschen Landwirtschafts-Gesellschaft in Berlin mit einer landwirtschaftlichen Ausstellung zu verbinden und so den ohnedies stattfindenden Straßenverkauf landwirtschaftlicher Artikel an die Teilnehmer der Tagung in eine geordnete Form zu bringen. Im ersten Jahr wurden auf einer Ausstellungsfläche von 7.000 m² bereits 50.000 Besucher gezählt. Ihren Namen verdankt die Messe den damals häufig in grüne Lodenmäntel gekleideten Forst- und Landwirtschaftsbesuchern.[2] Bis 1939 fand die Grüne Woche jährlich statt, mit Ausnahme von 1938 wegen der damals grassierenden Maul- und Klauenseuche. Nach kriegsbedingter Pause gab es die Grüne Woche 1948 wieder. Nachdem sie 1950 wegen größerer Bauarbeiten ausfallen musste, fand sie ab 1951 wieder jährlich statt. Die Beteiligung ausländischer Aussteller stieg ab diesem Zeitpunkt kontinuierlich, im Jahr 1963 machten sie bereits zwei Drittel aller Teilnehmer an der Leistungsschau aus. Seit den 1990er Jahren erlebte die Grüne Woche durch die deutsche Wiedervereinigung und die Öffnung des Ostblocks einen besonderen Aufschwung. Sonderschauen zu Themen wie „Käse aus Deutschland“ und ein fachliches Rahmenprogramm mit im Jahr 2005 über 250 Vorträgen, Seminaren und Symposien runden die Messe ab.

Results (Indonesian) 1:

Minggu hijau pertama (pada bahwa waktu tidak belum 'internasional') ditemukan bukan dari 20 28 Februari tahun 1926, ketika seorang karyawan di Kantor Pariwisata Berlin punya ide untuk menggabungkan pertemuan musim dingin tradisional dari Deutsche pertanian-Gesellschaft di Berlin dengan pameran pertanian dan membawa begitu pula diadakan jalan menjual barang-barang pertanian kepada para peserta pertemuan dalam bentuk orangtua. Pertama tahun sudah 50.000 pengunjung dihitung pada merupakan ruang pameran dari 7.000 meter persegi. Acara berutang nama menjadi hutan - berpakaian pada waktu yang sering di hijau Loden mantel dan pertanian pengunjung.[2] sampai tahun 1939 mengambil hijau minggu setiap tahunnya bukan dengan pengecualian 1938 karena kemudian merajalela kaki mulut penyakit dan. Setelah perang di sana 1948 minggu hijau. Setelah 1950 harus karena pekerjaan konstruksi utama. ditemukan daripada 1951 lagi setiap tahun. Partisipasi peserta pameran luar negeri meningkat terus dari tanggal ini, pada tahun 1963 mereka sudah dua-pertiga dari semua peserta dalam pameran. Sejak 1990-an seminggu hijau mengalami pemulihan yang khusus penyatuan kembali Jerman dan pembukaan blok Timur. Pameran khusus pada tema-tema seperti "Keju dari Jerman" dan program teknis di 2005 250 ceramah, seminar dan simposium dengan putaran dari pameran.

Results (Indonesian) 2:

Yang pertama Green Week (kemudian tidak "internasional") diadakan dari 20-28 Februari 1926 ketika seorang karyawan di Berlin Tourist Office telah memiliki ide untuk menggabungkan pertemuan musim dingin tradisional Jerman Masyarakat Pertanian di Berlin dengan pameran pertanian dan sebagainya untuk membawa tanpa mengambil ini penjualan tempat jalan produk pertanian kepada para peserta pertemuan dalam bentuk yang teratur. Pada tahun pertama sudah 50.000 pengunjung dihitung pada area pameran 7.000 m². Hal ini dinamakan kemudian adil sering mengenakan mantel hijau Loden kehutanan dan pertanian pengguna. [2] Pada 1939 Pekan Hijau berlangsung setiap tahun, dengan pengecualian dari 1938 karena penyakit kaki-dan-mulut kemudian merajalela. Setelah perang istirahat ada Week Hijau pada tahun 1948. Setelah mereka memiliki 1950 dibatalkan karena karya yang lebih besar, ia mengundurkan diri pada tahun 1951 tahun. Partisipasi peserta pameran asing naik terus dari tanggal tersebut, pada tahun 1963 mereka membuat dua pertiga dari semua peserta dalam pameran dari. Sejak 1990-an, Pekan Hijau dialami oleh reunifikasi Jerman dan pembukaan Blok Timur pemulihan khusus. Menunjukkan Khusus topik-topik seperti "keju dari Jerman" dan program pendukung pada tahun 2005 lebih dari 250 ceramah, seminar dan simposium melengkapi pameran.