Die Pläne König Ludwig II. von Baye

Die Pläne König Ludwig II. von Bayern, sich hier als letztes
Refugium ein "Raubschloss" zu errichten, scheiterten an
seinem frühen Tod 1886. 1889 legte ein Blitzschlag die
östliche Giebelwand komplett ein. In den 1920er und 1960er
Jahren nahm man unsensible Mauerwerkssicherungen vor,
erst 1999-2001 erfolgte eine sensible Sanierung des
Baubestandes. Die Erschließung der Burg wurde 2005 durch
den Einbau einer kleinen Aussichtsplattform, die einen
unvergesslichen Panaromablick über das Voralpenland
gewährt, erheblich verbessert. Seit dem Jahr 2006 ist im
Burghotel ein kleines Burgmuseum eingebaut.

Results (Indonesian) 1:

Rencana raja Ludwig II dari Bayern, di sini sebagai terakhir.Gagal untuk membangun sanctuary, "perampokan Castle"Petir menempatkan kematiannya pada tahun 1886-1889Dinding atap pelana Timur benar-benar. Di tahun 1920-an dan 1960-anItu tidak sensitif batu sekering tahun,sampai 1999-2001 renovasi sensitifSaham bangunan. Pembangunan benteng pada 2005 olehInstalasi kecil tampilan platform,tak terlupakan panorama pemandangan AlpenMemang, sangat ditingkatkan. Sejak tahun 2006Castle Hotel dibangun sebuah Museum kecil Castle.

Results (Indonesian) 2:

Rencana Raja Ludwig II dari Bavaria., Berikut sebagai yang terakhir
membangun mundur "Raubschloss" untuk merasa frustrasi oleh
kematian dini 1886. 1889 menempatkan petir menyerang
dinding atap pelana timur menyelesaikan. Pada tahun 1920 dan 1960-an
tahun butuh sebelum sekering batu sensitif,
hanya 1.999-2.001 ada renovasi sensitif dari
bangunan yang ada. Perkembangan benteng pada tahun 2005 oleh
memasang platform melihat kecil
panorama yang mengesankan selama kaki Pegunungan Alpen
, sangat membaik diberikan. Sejak tahun 2006 adalah
sebuah museum benteng kecil dibangun Castle Hotel.